Bogor, 19 April 2025 – Institut Ummul Quro Al Islami (IUQI) Bogor menjadi saksi semangat baru dalam kebangkitan intelektual dan kepemimpinan mahasiswa dalam acara bertajuk “Revitalisasi Peran Mahasiswa dalam Membangun Peradaban melalui Bahasa Arab dan Kepemimpinan.” Kegiatan ini diselenggarakan di Auditorium Gedung C IUQI dan dihadiri oleh para pengurus ITHLA DPW II yang mencakup wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Dr. Ahmad Idhofi, S.Pd.I., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IUQI, tampil sebagai pemateri utama. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya mahasiswa sebagai agen perubahan sosial yang tangguh dan berdaya saing di tengah derasnya arus digitalisasi dan era disrupsi.

“Mahasiswa harus mampu menjadi pelopor peradaban dengan menguasai bahasa Arab secara mendalam, karena bahasa adalah jantung dari kebudayaan dan peradaban itu sendiri,” tegas Dr. Ahmad Idhofi

Melalui materi yang disampaikan, beliau mengajak mahasiswa untuk memperkuat empat kompetensi utama abad ke-21: berpikir kritis, kreatif, komunikasi efektif, dan kolaborasi. Di samping itu, beliau juga mengangkat pentingnya literasi digital, inisiatif sosial inklusif, dan kepekaan terhadap isu-isu kontemporer sebagai bekal dalam membangun kepemimpinan yang relevan dan responsif.

Moderator acara, Fazbahadef Billah, memandu jalannya kegiatan dengan interaktif dan dinamis. Sesi diskusi yang berlangsung hangat menunjukkan antusiasme peserta dalam memahami lebih dalam peran strategis mahasiswa dalam organisasi, khususnya dalam lingkungan ITHLA.

Dr. Ahmad Idhofi juga menyoroti pentingnya membumikan nilai-nilai kepemimpinan yang sehat, seperti tawassuth (moderat), i’tidal (adil), tasamuh (toleran), dan syuro (musyawarah), sebagai budaya organisasi yang harus diinternalisasi oleh setiap kader mahasiswa.

Acara ini diakhiri dengan pesan motivasi bagi seluruh pengurus DPW II ITHLA agar terus bergerak, bersinergi, dan menciptakan dampak nyata melalui peran mereka dalam dakwah kebahasaan dan kepemimpinan.

Dengan semangat kolektif dan arah gerakan yang terorganisir, mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi bagian dari perubahan, tetapi menjadi lokomotif utama dalam membangun peradaban yang berakar kuat pada nilai-nilai keislaman dan kemajuan zaman.